Wartaukm.com - Ekspor menjadi peluang untuk membuka pasar baru di luar negeri. Dengan begitu, produk dapat dikenal secara luas, tidak terbatas di negara sendiri saja. Di Indonesia sendiri, ekspor masih didominasi oleh produk dari perusahaan besar, yakni sekitar 86%. Sementara itu, produk UMKM hanya mencapai bersaran 14%. Hal ini disebabkan oleh kurangnya pengetahuan tentang ekspor.
Melihat permasalahan tersebut, Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Program Studi Akuntasi Aprilisfiya Handayani dan Jovanka Ferico Firdauzi Program Studi Ekonomi Pembangunan mengembangkan aplikasi bernama easy ekspor. Ide brilliant tersebut berhasil menempatkan tim ini menjadi Juara harapan 1 pada lomba karya Essay Nasional di Universitas Negeri Gorontalo tentang Aktualisasi Peran Generasi Muda Untuk Indonesia Di Era 5.0.,Oktober lalu.
Prilis, panggilan akrab Aprilisfiya Handayani, mengungkapkan, easy ekspor merupakan aplikasi yang akan terintegrasi dengan IoT (teknologi yang mampu berkirim data tanpa bantuan komputer dan manusia). Inovasi ini didesain khusus untuk eksportir agar lebih mudah mengekspor produk lokal Indonesia.
“Mereka yang akan terlibat dalam aplikasi nantinya adalah pelaku usaha, buyer logistik dan pemerintah,” ujarnya.
Ada beberapa keuntungan ketika menggunakan aplikasi tersebut. Pertama, optimalisasi proses di mana pelaku usaha akan mendapatkan kemudahan dalam tahapan proses ekspor, mulai dari dokumentasi hingga pelacakan pengiriman. Kedua, peningkatan efesiensi waktu pada proses ekspor. Ketiga aadalah ekspansi pasar, di mana eksportir dapat mengedentifikasi peluang pasar baru dengan adanya fitur analitik yang ditawarkan pada ide aplikasi ini.
“Dalam prototipe aplikasi ini nantinya akan terdapat tiga fitur utama. Yaitu pelacakan secara real time, manajemen dokumen dan pelaporan data yang salah satu fungsinya yakni analisis data yang membantu pengguna mengambil keputusan yang tepat,” lanjutnya.
Prilis mengatakan, dalam penggunaannya, user harus mendaftarkan perusahaan terlebih dahulu pada tahap registrasi yang ada di dalam aplikasi. Selanjutnya melakukan konfigurasi, lalu mulai ekspor dengan mengupload detail produk, persyaratan ekspor dan sebagainya.
“Mereka yang akan terlibat dalam aplikasi nantinya adalah pelaku usaha, buyer logistik dan pemerintah,” ujarnya.
Ada beberapa keuntungan ketika menggunakan aplikasi tersebut. Pertama, optimalisasi proses di mana pelaku usaha akan mendapatkan kemudahan dalam tahapan proses ekspor, mulai dari dokumentasi hingga pelacakan pengiriman. Kedua, peningkatan efesiensi waktu pada proses ekspor. Ketiga aadalah ekspansi pasar, di mana eksportir dapat mengedentifikasi peluang pasar baru dengan adanya fitur analitik yang ditawarkan pada ide aplikasi ini.
“Dalam prototipe aplikasi ini nantinya akan terdapat tiga fitur utama. Yaitu pelacakan secara real time, manajemen dokumen dan pelaporan data yang salah satu fungsinya yakni analisis data yang membantu pengguna mengambil keputusan yang tepat,” lanjutnya.
Prilis mengatakan, dalam penggunaannya, user harus mendaftarkan perusahaan terlebih dahulu pada tahap registrasi yang ada di dalam aplikasi. Selanjutnya melakukan konfigurasi, lalu mulai ekspor dengan mengupload detail produk, persyaratan ekspor dan sebagainya.