BPD Jatim Siapkan KUR Sebanyak Rp 4 Triliun bagi UKM Guna Menerjang Kenaikan Suku Bunga

Share this Post:
Standard Post with Image

Wartaukm.com - Busrul Iman selaku Direktur Utama PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM) mengatakan, BJTM akan mendistribusikan kredit usaha rakyat (KUR) sebesar Rp 4 triliun kepada segmen mikro, retail, dan menengah.

Sebagai informasi, KUR merupakan produk yang memiliki bunga tetap karena merupakan program dari pemerintah sehingga tidak terpengaruh kenaikan suku bunga.

Busrul menjelaskan, dalam menyalurkan KUR tersebut, BJTM bekerja sama dengan banyak pihak. "Bahkan kami kerja sama dengan BUMN dan BUMD, terutama pabrik gula, pertanian. Di sisi lain kami kerja sama dengan e-commerce yang dibangun di masing-masing daerah baik itu JATIM BEJO (Jawa Timur Belanja Online) di beberapa daerah," papar dia dalam Road to CNBC Indonesia 'Best Regional Banks', Kamis (10/11/2023). 

Bank Indonesia memasang suku bunga acuan sebesar 25 basis points (bps) menjadi 6,0% pada Oktober ini. Kenaikan ini merupakan yang pertama sejak Januari 2023, yang sebelumnya suku bunga acuan sebesar 225 bps dari 3,50% pada Juli 2022 menjadi 5,75% pada Januari lalu.

Dampak naiknya suku bunga acuan sudah mulai terlihat dari melambatnya kredit perbankan, diketahui per September 2023 tumbuh 8,96% secara tahunan year on year (yoy) sebesar Rp 6.837 triliun. Yang mana pertumbuhan ini mengalami perlambatan dari bulan sebelumnya yaitu 9,06%.

Kredit perbankan sendiri mengalami penurunan tajam terhitung sejak Desember 2022 yakni 11,35% turun menjadi satu digit pada Maret 2023. Kredit tercatat di angka 9,93% pada Maret 2023, sebesar 7,76% pada Juni 2023, dan 8,96% pada September 2023.

Busrul pun akan memacu kinerja bank untuk menyiasati hal itu, pihaknya juga tidak akan mengandalkan sepenuhnya pada pendistribusian KUR, tetapi akan lebih aktif dalam menyediakan Kartu Kredit Pemerintah Daerah (KKDP), serta penyaluran dana bantuan sosial (bansos). 

Bank Jatim tercatat sudah melaporkan pendapatan dari bunga pada kuartal III-2023 meningkat 3,08% atau sebesar Rp 5,27 triliun secara tahunan.

Pendapatan bunga yang tumbuh positif terdorong dari penyaluran kredit yang tetap ekspansif, tumbuh 5,21% secara kuartalan. Secara tahunan, kredit yang disalurkan BJTM tumbuh 12,61% yoy menjadi Rp 51,73 triliun.

"Harapannya tentu peningkatan PAD dan pada akhirnya peningkatan dividen, dan tentu kami dorong dengan pertumbuhan kinerja yang positif. Kami tidak sekadar tumbuh secara linier, tapi kami juga tumbuh eksponensial. Salah satunya kami melakukan aksi korporasi yaitu berupa KUB dengan BPD yang lain," pungkas Busrul.

Berdasarkan bagiannya, kredit yang paling menarik adalah bagian mikro yang naik 43,98% secara tahunan. bagian ini mencakup KUR, Jatim Mikro, dan Fintech Loan.

Segmen kredit produktif lainnya ada kecil dan menengah, serta kredit komersial dan korporasi yang masing-masing tumbuh 24,35% yoy dan 13,26% yoy. 

Share this Post: