UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN PABRIK PENGOLAHAN SAWIT PTPN III, PLN MEMASOK LISTRIK RAMAH LINGKUNGAN

Share this Post:
Standard Post with Image

Wartaukm.com Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) dan PT PLN (Persero) mengadakan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan tujuan untuk meningkatkan penyediaan Sertifikat Energi Terbarukan (Renewable Energy Certificate) untuk pabrik kelapa sawit, serta mempromosikan penggunaan energi baru terbarukan.

Direktur Retail dan Niaga PLN Edi Srimulyanti mengatakan, kolaborasi penyediaan listrik bersih untuk PTPN Group, merupakan salah satu upaya PLN untuk mengakselerasi transisi energi.

Hal ini sekaligus mendukung target pemerintah untuk mencapai net zero emissions (NZE) pada 2060.

"Sekarang energi hijau sudah merupakan kebutuhan atau kewajiban kita semua yang harus kita mulai dari sekarang. Tentunya ini bukan karena tuntutan dari stakeholder kita, tapi lebih kepada bagaimana kita menyiapkan generasi yang akan datang masih bisa menikmati udara yang bersih dan hijau," ujar Edi.

Menurut Edi, kerjasama antara PLN dan PTPN III (Persero) mencakup berbagai aspek, termasuk penyediaan tenaga listrik untuk pabrik kelapa sawit, penyediaan Sertifikat Energi Terbarukan (REC) untuk mendukung program Environmental, Social, and Governance (ESG) PTPN III, serta pelaksanaan program sharing pengetahuan dan pembangunan kapasitas dalam penggunaan energi baru terbarukan.

Dalam kolaborasi antara PTPN III dan PLN melalui penyediaan listrik hijau, Edi berharap bahwa inisiatif ini akan mendukung produksi PTPN Group di sekitar 68 pabrik kelapa sawit dengan kapasitas sekitar 2.960 ton per jam. Dengan demikian, kapasitas produksi yang saat ini mencapai 2,8 juta ton per tahun dapat meningkat dengan biaya yang lebih efisien.

Kesepakatan MoU antara PTPN III (Persero) dan PLN (Persero) ini menandai langkah penting dalam upaya mendorong penggunaan energi terbarukan dalam industri perkebunan, serta kolaborasi untuk meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan dalam penyediaan tenaga listrik bagi pabrik kelapa sawit.

Direktur Produksi dan Pengembangan PT Perkebunan Nusantara III (Persero), Mahmudi, menjelaskan bahwa MoU ini merupakan langkah awal dalam menciptakan kerja sama yang kuat antara kedua belah pihak untuk menyediakan tenaga listrik di pabrik kelapa sawit yang dimiliki oleh PTPN Group, serta untuk meningkatkan penggunaan energi baru dan terbarukan.

"Hingga saat ini, sebanyak 8 dari 68 Pabrik Kelapa Sawit milik PTPN Group telah terpasang daya listrik PLN dengan kisaran 1.700 hingga 2.175 kVA, yang digunakan sebagai sumber energi listrik dalam proses pengolahan," ungkap Mahmudi.

Mahmudi mengatakan, dengan adanya PLN-isasi sebagai sumber energi listrik di pabrik kelapa sawit (PKS), maka access cangkang kedepannya dapat dikerjasamakan dengan PLN sebagai alternatif substitusi bahan bakar batubara.

Melalui kolaborasi ini, lanjut Mahmudi, PLN akan mendukung keandalan pasokan listrik pabrik PTPN Group melalui program layanan prioritas, guna pemenuhan kelancaran proses pengolahan.

“Dengan adanya kerja sama ini, PLN juga akan menerbitkan Renewable Energy Certificate (REC) untuk mendukung program Environmental, social, and Governance (ESG) di PTPN Group,” tambahnya

Mahmudi juga mengungkapkan, PTPN III (Persero) sebagai induk holding di klaster perkebunan dan kehutanan, telah menjalin kerja sama dengan mitra dalam mengoperasikan pembangkit listrik tenaga biogas dan biomassa sawit dengan total kapasitas 27MW.

Energi ini diperoleh dari pemanfaatan sumber energi baru terbarukan berbasis POME dan Tandan Kosong dari pabrik kelapa sawit.

"Oleh karena itu, harapannya adalah bahwa pembangkit listrik yang ada di PTPN Group dapat terdaftar sebagai pembangkit energi baru terbarukan," ujar Mahmudi.

Share this Post: