Standard Post with Image
UKM

Indosat Rilis Platform Digital agar UMKM Gampang Atur Bisnisnya

Wartaukm.com - Banyak UMKM yang ternyata masih menggunakan cara manual menjalankan bisnisnya. Ini terjadi di tengah perkembangan teknologi dan sejumlah UMKM lain yang sudah go digital.

Banyak UMKM yang terus jalankan bisnisnya secara manual, di tengah perkembangan teknologi dan UMKM lain yang sudah go digital. Muhammad Buldansyah selaku Director & Chief Business Officer PT Indosat Tbk mengatakan, masih banyak UMKM yang mencatat keuangan secara manual dan banyak dari mereka tahu digital  tetapi tidak tahu menggunakannya. 

"Tahu digital hanya tahu aja. Tapi enggak ngerti cara menggunakannya," kata pria yang bernama panggilan Danny, dalam acara Ngobrol Santai di Jakarta, Rabu (8/11/2023).

Hal ini menjadi penghambat bagi UMKM untuk naik kelas. adanya keterbatasan masalah kurangnya akses ke pelanggan yang mana UMKM tidak bisa menjangkau pembeli karena lokasinya dan akses ke keuangan yang mana UMKM kesulitan menerima pesanan dengan jumlah besar karena terbatasnya modal yang dimiliki.

Di Indonesia sendiri diperkirakan ada 60 juta UMKM. Sebagian besar atau 80%-90% yang berada di kelas mikro.

"Untuk mereka bisa naik kelas challenge nya banyak. Banyaknya yang silih ganti. Punya gerobak jualan tahun depan enggak ada lain," jelas dia.

Untuk mengembangkan ekosistem digital UMKM, Indosat menghadirkan platform digital bernama Indosat Digital Ecosystem (IDE). Dengan ini banyak UMKM yang terbantu operasionalnya karena solusi dan fitur yang ditawarkan IDE

IDE juga membentuk beberapa komponen. Mulai dari IDE Academy untuk edukasi dari para ahli, Wawasan IDE untuk mendapatkan berbagai data sesuatu kebutuhan bisnis, serta Toko IDE yang menyediakan solusi bisnis pada platform tersebut.

"Kalau kita Indosat garis besar selain IDE mendukung digital transformasi ini salah satunya mengisi digital talent gap. Yang dibutuhkan Indonesia sekitar mendekati 1 juta yang dibutuhkan tiap tahun," kata Danny.

 

Standard Post with Image
UKM

Antares Eazy, Platform Milik Telkom yang Bantu UKM Indonesia Makin Cakap Digital

Wartaukm.com - Penggunaan teknologi IoT (Internet of Things) untuk sektor produktif industri maupun sektor usaha telah menghasilkan dampak positif, terutama, dalam meningkatkan efisiensi operasional dan monitoring aset usaha.

Sektor produktif industri maupun usaha telah membuktikan dampak positif dari penggunaan IoT (Internet of Things), contohnya dalam meningkatkan efisiensi operasional dan pemantauan aset usaha. Oleh sebab itu Telkom Group menghadirkan platform bernama Antarez Eazy guna melengkapi kebutuhan teknologi IoT, terutama untuk Usaha Kecil dan Menengah (UKM). 

Antares Eazy termasuk ke dalam ekosistem solusi digital usaha dari Indibiz yang berkomitmen untuk membantu tumbuh dan berkembangnya UKM di Indonesia. Hal ini tentunya diharapkan dapat membawa UKM makin produktif dan naik kelas hingga Go Global.

Jelasnya, Antares memiliki sistem penyimpanan awan yang aman dan terenkripsi karena server-nya berlokasi di Indonesia. Karena terdapat di negeri sendiri, Antares mengikuti kebijakan Perlindungan Data Pribadi yang belum lama ini telah disahkan.  

Selain itu, pelaku usaha juga dapat mengambil keputusan berdasarkan data yang ideal, mengidentifikasi hambatan operasional, dan mendorong inisiatif perbaikan berkelanjutan.

Lebih lanjut, UKM juga bisa memanfaatkan sistem Overall Equipment Effectiveness (OEE) Monitoring yang ditawarkan untuk mengukur efektivitas pemanfaatan mesin, peralatan, waktu, serta material di lantai produksi. Model pengukuran ini mampu mendefinisikan secara langsung perbedaan antara performa aktual yang sedang terjadi dan performa ideal yang seharusnya bisa dicapai selama proses produksi.

Yang menarik, Antares Eazy juga menyediakan layanan Smart Home yang bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan UKM dan dapat memudahkan pelaku usaha untuk mengontrol, membeli, dan mengatur perangkat pintar dari berbagai jenis merek dalam satu aplikasi.

Misalnya saja, pemilik usaha bisa memantau keamanan di mana saja dan kapan saja. Dengan dukungan cloud dan sistem real time dari Antarez, hal ini jelas dapat membantu produktivitas segala kegiatan UKM.

Untuk mewujudkan kedaulatan digital di Indonesia Antares Eazy bisa dijadikan salah satu prioritas dalam pemanfaatan teknologi IoT.  Kecerdasan buatan yang dihadirkan oleh IoT Antares dapat menunjang otomatisasi demi mendukung dan mengamankan bisnis para UKM.

Untuk usaha yang ingin berlangganan Antares Eazy bisa cari tahu lebih lengkap lewat sini. 

Standard Post with Image
Ekonomi

SMELTER KEDUA FREEPORT AKAN BEROPERASI SESUAI TARGET MENURUT KEMENTRIAN BUMN

Wartaukm.com - Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo melakukan kunjungan kerja ke proyek pembangunan smelter milik PT Freeport Indonesia (PTFI) di Kawasan Ekonomi Khusus Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur pada Kamis (9/11/2023).

Kartika Wirjoatmodjo mengapresiasi PTFI yang telah menyelesaikan lebih dari 80 persen pembangunan smelter per akhir Oktober, sesuai target linimasa kurva-S dari pemerintah.

Dalam peninjauannya, Kartika Wirjoatmodjo, sebagai perwakilan dari pemerintah, menyampaikan bahwa proyek smelter PTFI sangat penting untuk meningkatkan daya saing Indonesia dan mengurangi ketergantungan terhadap impor beberapa material utama yang dibutuhkan untuk ekonomi Indonesia.

“PTFI salah satu perusahaan yang memberikan kontribusi terbesar ke negara, dalam bentuk pajak, royalti. Kita ingin produksi Freeport baik di hulunya, maupun nanti di smelternya benar- benar bisa sesuai harapan, termasuk juga emas dan logam mulia lainnya”, kata Kartika Wirjoatmodjo.

PTFI terus dalam proses penyelesaian beberapa pekerjaan untuk menyelesaikan konstruksi fisik pada akhir Desember 2023. Setelah itu, perusahaan akan melalui tahap pre-commissioning dan commissioning untuk memastikan semua fasilitas berfungsi dengan baik dan siap untuk memulai operasi pada akhir Mei 2024. Setelah beroperasi, smelter kedua ini diharapkan dapat mencapai kapasitas produksi penuh pada Desember 2024.

Dalam kesempatan yang sama, Presiden Direktur PTFI Tony Wenas menyampaikan tantangan utama dalam penyelesaian smelter yaitu proyek manajemen yang tidak mudah. “Menyangkut begitu banyak sub-kontraktor, melibatkan tenaga kerja yang banyak, bagaimana memadukannya sehingga inline,” ujar Tony.

Tony menambahkan bahwa keberadaan smelter PTFI hingga kuartal III 2023 telah berkontribusi terhadap nilai realisasi investasi untuk hilirisasi.

Berdasarkan data yang diterbitkan oleh Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), realisasi investasi untuk hilirisasi di sektor mineral bernilai Rp 151,7 triliun, di mana kontribusi tembaga mencapai Rp 47,6 triliun. Dengan sumber daya alam yang ada di Indonesia dan dengan program percepatan investasi, Indonesia diperkirakan akan menjadi pemain yang penting dalam bidang pertambangan dan hilirisasi.

“Sudah banyak investasi yang mau masuk di Indonesia untuk membuat value added yang akan lebih banyak lagi. Demand produk tambang akan semakin tinggi dan ini merupakan peluang dan Indonesia akan menjadi pemain yang diperhitungkan di dunia,” kata Tony Wenas.

Menurut data yang diterbitkan oleh Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), realisasi investasi untuk hilirisasi di sektor mineral bernilai Rp 151,7 triliun, di mana kontribusi tembaga mencapai Rp 47,6 triliun. Dengan sumber daya alam yang ada di Indonesia dan dengan program percepatan investasi, Indonesia diperkirakan akan menjadi pemain yang penting dalam bidang pertambangan dan hilirisasi.

 

Standard Post with Image
Ekonomi

UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN PABRIK PENGOLAHAN SAWIT PTPN III, PLN MEMASOK LISTRIK RAMAH LINGKUNGAN

Wartaukm.com Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) dan PT PLN (Persero) mengadakan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan tujuan untuk meningkatkan penyediaan Sertifikat Energi Terbarukan (Renewable Energy Certificate) untuk pabrik kelapa sawit, serta mempromosikan penggunaan energi baru terbarukan.

Direktur Retail dan Niaga PLN Edi Srimulyanti mengatakan, kolaborasi penyediaan listrik bersih untuk PTPN Group, merupakan salah satu upaya PLN untuk mengakselerasi transisi energi.

Hal ini sekaligus mendukung target pemerintah untuk mencapai net zero emissions (NZE) pada 2060.

"Sekarang energi hijau sudah merupakan kebutuhan atau kewajiban kita semua yang harus kita mulai dari sekarang. Tentunya ini bukan karena tuntutan dari stakeholder kita, tapi lebih kepada bagaimana kita menyiapkan generasi yang akan datang masih bisa menikmati udara yang bersih dan hijau," ujar Edi.

Menurut Edi, kerjasama antara PLN dan PTPN III (Persero) mencakup berbagai aspek, termasuk penyediaan tenaga listrik untuk pabrik kelapa sawit, penyediaan Sertifikat Energi Terbarukan (REC) untuk mendukung program Environmental, Social, and Governance (ESG) PTPN III, serta pelaksanaan program sharing pengetahuan dan pembangunan kapasitas dalam penggunaan energi baru terbarukan.

Dalam kolaborasi antara PTPN III dan PLN melalui penyediaan listrik hijau, Edi berharap bahwa inisiatif ini akan mendukung produksi PTPN Group di sekitar 68 pabrik kelapa sawit dengan kapasitas sekitar 2.960 ton per jam. Dengan demikian, kapasitas produksi yang saat ini mencapai 2,8 juta ton per tahun dapat meningkat dengan biaya yang lebih efisien.

Kesepakatan MoU antara PTPN III (Persero) dan PLN (Persero) ini menandai langkah penting dalam upaya mendorong penggunaan energi terbarukan dalam industri perkebunan, serta kolaborasi untuk meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan dalam penyediaan tenaga listrik bagi pabrik kelapa sawit.

Direktur Produksi dan Pengembangan PT Perkebunan Nusantara III (Persero), Mahmudi, menjelaskan bahwa MoU ini merupakan langkah awal dalam menciptakan kerja sama yang kuat antara kedua belah pihak untuk menyediakan tenaga listrik di pabrik kelapa sawit yang dimiliki oleh PTPN Group, serta untuk meningkatkan penggunaan energi baru dan terbarukan.

"Hingga saat ini, sebanyak 8 dari 68 Pabrik Kelapa Sawit milik PTPN Group telah terpasang daya listrik PLN dengan kisaran 1.700 hingga 2.175 kVA, yang digunakan sebagai sumber energi listrik dalam proses pengolahan," ungkap Mahmudi.

Mahmudi mengatakan, dengan adanya PLN-isasi sebagai sumber energi listrik di pabrik kelapa sawit (PKS), maka access cangkang kedepannya dapat dikerjasamakan dengan PLN sebagai alternatif substitusi bahan bakar batubara.

Melalui kolaborasi ini, lanjut Mahmudi, PLN akan mendukung keandalan pasokan listrik pabrik PTPN Group melalui program layanan prioritas, guna pemenuhan kelancaran proses pengolahan.

“Dengan adanya kerja sama ini, PLN juga akan menerbitkan Renewable Energy Certificate (REC) untuk mendukung program Environmental, social, and Governance (ESG) di PTPN Group,” tambahnya

Mahmudi juga mengungkapkan, PTPN III (Persero) sebagai induk holding di klaster perkebunan dan kehutanan, telah menjalin kerja sama dengan mitra dalam mengoperasikan pembangkit listrik tenaga biogas dan biomassa sawit dengan total kapasitas 27MW.

Energi ini diperoleh dari pemanfaatan sumber energi baru terbarukan berbasis POME dan Tandan Kosong dari pabrik kelapa sawit.

"Oleh karena itu, harapannya adalah bahwa pembangkit listrik yang ada di PTPN Group dapat terdaftar sebagai pembangkit energi baru terbarukan," ujar Mahmudi.

Standard Post with Image
Ekonomi

BRIGJEN MAR NAWAWI MENGAMANKAN ASET NEGARA SEBESAR RP 10 TRILIUN DARI PARA MAFIA TANAH

Wartaukm.com - Selama lebih dari 24 tahun lamanya, lahan seluas 48 hektar di bilangan Jatikarya, Kecamatan Jakasampurna, Kota Bekasi, dikuasai mafia tanah. Padahal, lahan itu milik Mabes TNI.

Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono, yang paham tentang isu ini, memutuskan untuk tidak menyerah dan memberikan dukungan terhadap upaya mengatasi mafia tanah dengan membentuk Satgas Mafia Tanah. Satgas ini bekerja sama dengan Kementerian ATR/BPN, Kejaksaan Agung, dan Polri.

Dandenma Brigjen TNI (Mar) Nawawi, yang dipilih untuk menjadi Ketua Tim Satgas, berkomitmen untuk menghentikan praktik penguasaan lahan ilegal oleh mafia tanah. Ia bekerja sama dengan anggota Satgas yang dipimpinnya dan berkoordinasi dengan Kementerian ATR/BPN, Kejaksaan Agung, dan Polri.

Tim bekerja keras menuntaskan persoalan mafia tanah TNI seluas 48 hektare yang bernilai Rp 10 triliun itu. “Ini prestasi yang membanggakan, di saat banyak mafia tanah, kita masih bisa menyelesaikan dengan baik, dan pelakunya diproses hukum,” ujar Panglima Yudo Margono bangga.

Pernyataan panglima disampaikan saat memberikan paparan dalam kegiatan Rapat Koordinasi Pencegahan dan Penyelesaian Tindak Pidana Pertanahan di Grand Mercure Kemayoran, Jakarta, Rabu (8/11/2023).

Terkait dengan kasus tanah di Jatikarya, pada tahun 2000, Candu bin Godo dan 77 orang lainnya melalui advokat Dani Bahdani menuntut Kementerian Pertahanan dan Mabes TNI.

Mereka memakai alat bukti girik C 529 atas nama Minim bin Kaboel berupa 77 lembar girik dan 38 lembar pajak bumi bangunan (PBB) tahun 1986-1990.

Panglima Yudo kemudian melalui kuasa hukumnya melaporkan pelaku yang telah membuat dan menggunakan girik C 529 palsu kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit pada 6 Maret 2023.

Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono, yang berperan penting dalam kasus ini, telah tertuntaskan. Dalam rangka penyelesaian sengketa tanah tersebut, Laksamana Yudo banyak mendapatkan bantuan dari Satgas Mafia Tanah yang diketuai oleh Brigjen TNI (Mar) Nawawi.

“Saya sebagai pimpinan TNI sangat berterima kasih dan penghargaan kepada Menteri ATR, Jaksa Agung dan Kapolri serta seluruh Anggota Satgas yang bekerja keras menyelesaikan dengan berbagai tantangan," ujarnya.

"Setiap hari saya dapat laporan, bahwa ternyata tidak mudah. Alhamdulillah dengan kesabaran sehingga semua bisa dilaksanakan dengan baik. Ini menjadi pilot project untuk tanah-tanah TNI yang bermasalah, sehingga tidak mengganggu tugas pokok TNI,” lanjut Panglima TNI.

Pada kesempatan tersebut, Brigjen Nawawi dan semua anggota Satgas Mafia Tanah menerima penghargaan dari Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono dan pin emas dari Menteri ATR/BPN, Marsekal TNI (Purn) Hadi Tjahjanto.

Brigadir Jenderal TNI (Mar) Nawawi, S.E., M.M., lahir di Malang, 12 Januari 1973, adalah perwira tinggi TNI-AL yang sejak 4 November 2022 mengemban amanat sebagai Komandan Detasemen Mabes TNI.

Sebelumnya, Nawawi adalah Komandan Detasemen Mabes TNI AL. Lulusan Angkatan ke-XLII/tahun 1996 ini juga pernah mengemban jabatan Koorsmin Kepala Staf TNI-AL (2021 – 2022).